Aku Dengan Tuhan (Bagian 2)


Seperti dalam kisah pemuda dan tukang cukur.

Kita asumsikan,orang-orang yang jenggotnya lebat,rambutnya gondrong itu sebagai orang-orang yang sedang kesusahan.Dan kita asumsikan tukang cukur itu Tuhan.Nah,orang-orang itu rambutnya pada gimbal dan panjang,bukan karena gak ada tukang cukur.Tapi,merekanya aja yang gak mau nyari tukang cukur.Atau,karena mereka memang gak mau dicukur.

Begitu pun hubungan antara Tuhan dan manusia.

Saat kita kesusahan, kesulitan,atau ditimpa musibah,Tuhan bukannya tidak ada.Tuhan ada,Ia siap menolong dan menerima kita,ia siap mendengarkan keluh kesah kita,asal KITA MENDEKATINYA/MENCARINYA!.

Tuhan Maha Mengetahui.Ia hanya mau melihat seberapa perlukah kita pada-Nya.Asal kita mau menghamba,asal kita mau meminta,ia akan memberikan apa pun.Sekilas,buat orang yang gak percaya sama Tuhan,perbuatan ini seperti peminta-minta.Merendahkan diri.

Padahal,sama sekali enggak.

Meminta kekuatan pada sang pemilik kekuatan,bukan mengemiis namanya.Apalah artinya kita dibandingkan Sang Pencipta.Kita hanyalah makhluk fana yang membutuhkan bantuan dan tuntunan dari Maha Pengatur Kehidupan.Pemilik semesta alam.

Pernahkah kita mendengar,bahwa Tuhan akan mendekati kita melampaui usaha kita untuk mendekati-Nya? Bila kita mendekat pada-Nya satu jengkal,Tuhan akan mendekati kita satu hasta.Bila kita mendekati Tuhan sambil berjalan,Dia akan mendekati kita sambil berlari.See? Betapa Tuhan sangat menyayangi hamba-Nya.Baik yang beriman,maupun yang ingkar(kafir).Logikanya,jika pada yang kafir saja Allah sayang,apalagi pada yang beriman dan bertakwa? Wah,gak kebayang deh kasih sayangnya...

Karenanya,tiada lain dan tiada bukan tujuan hidup manusia di dunia ini adalah untuk beribadah.Perlu diperhatikan,ibadah yaitu segala perbuatan yang Allah cintai dan Allah ridhai,baik perbuatan lahiriyah maupun perbuatan batiniyah.Ada juga yang menyebutkan bahwa ibadah adalah merendahkan diri dan tunduk pada Allah Ta'ala karena cinta dan hormat,dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Syarat diterimanya ibadah simple,ikhlas dan sowab.Ikhlas yaitu memurnikan niat semata-mata karena Allah.Sedangkan sowab artinya benar,sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Jadi,ibadah tidak hanya berkutat pada seputar shalat,membaca Al-Qur'an,zakat,atau sedekah saja.Tapi menuntut ilmu,membantu orang tua,juga merupakan suatu ibadah.
Nah,setelah percaya adanya Tuhan dan beribadah,lantas?

2)Bertuhan Dan Berdamai.
Setelah kita percaya bahwa Tuhan itu ada.Tuhan,yang mengontrol kehidupan kita,dan mengurus semua makhluk-Nya sampai detik ini.Kita pun menjalankan kewajiban sebagai hamba dari Tuhan yang kita sembah,atau dengan kata lain,mengerjakan kewajiban sebagai umat beragama.Namun,apa itu cukup? Ternyata tidak.

Dalam agama islam sendiri,ada yang namanya kewajiban untuk berdakwah.Menyampaikan ilmu yang kita punya,walaupun baru satu ayat atau baru sedikit.Namun sebenarnya,aku belum paham tentang dakwah itu sendiri.Apa dan bagaimana pelaksanaannya.

Tapi menurutku,dakwah adalah usaha untuk memperkuat keimanan,baik diri sendiri maupun orang lain,serta menunjukkan jati diri dan citra islam yang baik pada semua orang melalui implementasi dalam bentuk perbuatan,ucapan dan karakter sehari-hari.Yang tentunya berpedoman pada ajaran agama islam.

Dakwah terhadap orang muslim dan orang non muslim jelas berbeda.Terhadap orang muslim sendiri,melalui penguatan nilai-nilai keislaman dan 'terapi religi'lainnya.Sedangkan bagi orang non muslim,lebih ke bagaimana caranya memperlihatkan identitas islam yang sebenarnya.Islam yang damai.Islam yang toleran.

Mengajak orang lain untuk menganut agama yang kita yakini memang bagus.Namun,jangan sampai menyerang prinsip dan kepercayaan mereka.Sampaikanlah dengan lembut,dengan baik,dengan lebih berpendidikan.Jadilah agen islam yang baik.

Jangan sampai kita mencemari nama islam yang indah dengan perbuatan brutal,anarkis,tak bermoral yang tak pernah diajarkan dalam islam.Dalam berdakwah,dalam beribadah,dan dalam segala aspek kehidupan kita,hendaknya kita mencontoh Rasulullah SAW.

Jangan memaksakan kehendak kita kepada orang lain.Tugas kita hanya menjadi umat beragama yang baik dan benar,mengenalkan ajaran agama yang kita anut dengan baik dan benar.Bila pada akhirnya,kita tetap berbeda,seperti yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Kafirun ayat 6,"Untukmu agamamu,dan untukku agamaku."

Jadi,khususnya untuk saudaraku yang muslim,belajarlah untuk 'mempromosikan' islam tanpa mendiskreditkan agama lain.Universalkanlah nilai-nilai keislaman tanpa kehilangan jati diri islam yang sesungguhnya.Dan jangan lupa,pahami dan teladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.Marilah bertuhan,marilah beragama,dan marilah berdamai.....

(.)
                                 

                                     



Sumber Gambar:https://pixabay.com/id/indonesia-keanekaragaman-agama-2507346/

Comments

Popular posts from this blog

Zenius: A Wonderful Learning Journey

My (Started) Gap Year With Zenius

Ketika Pertengkaran Terjadi,Pahami 2 Prinsip Ini Agar Tak 'Makan Hati'