Perbincangan Dalam Angkot(Bagian #1)

Assalamu'alaikum wr.wb

Disini aku ingin sharing pengalaman atau hikmah yang aku dapat selama aku naik angkot.Kesannya sepele ya,tapi buat aku setiap perbincangan yang inspiratif dan menambah pengetahuan itu berharga banget.

FYI,aku ini anaknya rumahan.Kamaran malah.Aku suka banget diam di kamar buat baca buku,nulis,bikin DIY,main HP,atau malah tidur.Tapi itu dulu.Sedikit demi sedikit aku mulai sadar,bahwa aku gak boleh terlalu pendiam atau penyendiri.Aku juga harus bersosialisasi dengan banyak orang.Ditambah petuah orang tua juga yang mengingatkan aku untuk jangan terlalu mem-push diri aku buat belajar.Belajar itu gak harus dari buku aja,kok.

Terus,aku ingat di video,kak Gitasav pernah bilang gini(kalo gak salah):

             "Introvert itu boleh,tapi menarik diri dari pergaulan jangan"

Oke,balik lagi,perubahan sifat aku dimulai saat aku masuk SMA di kota kabupaten yang jauh dari rumah.Membuat aku harus lebih mandiri dan bersikap terbuka dengan lingkungan baru.

Kelas 1 sampai kelas 2 semester 1,aku masih diantar jemput pakai ojeg langganan.Nah baru,udah kelas 2 semester 2 aku naik angkot.Disinilah cerita dimulai.
(Dikarenakan aku belajar bersosialisasi,jadi aku buka telinga dan mata lebar-lebar kalau sedang di fasilitas/tempat umum)

Let's Check This Out!

#1.Dengar langsung berita kriminal dari sumbernya!

Bukan sumber yang bener-bener langsung sih,seperti korban atau pelakunya.Tapi,dari saudara korban.Jadi,saat itu aku sedang dalam perjalanan ke sekolah.Terus ada ibu-ibu yang cerita kalu saudaranya yang di luar kota hampir mengalami pelecehan seksual,oleh lelaki yang sebaya dengannya.Mereka sama-sama udah gak punya pasangan a.k.a janda/duda.

Lelaki ini minta saudara si ibu untuk melayani nafsu bejatnya.Ya,saudara ibu ini gak mau lah.Dia masih bisa berpikir dan menyadari hal itu dilarang oleh agama dan negara.Pendeknya,dia masih punya iman.Alhasil,dia dapat belasan bacokan di seluruh tubuhnya.Dia berlumuran darah,dan dalam kondisinya seperti itu,Allah memberi dia kekuatan untuk menyelamatkan diri dan minta tolong kepada penduduk kampung.

Keluarga dan masyarakat udah nyangka dia gak bakal selamat.Sebab,setelah minta tolong,dia pingsan dan keadaannya mengkhawatirkan.Apalagi kepalanya juga kena bacokan.Tapi,subhanallah Walhamdulillah,ibu ini selamat dan sehat kembali setelah dirawat di rumah sakit.Dia pun bisa dengan lancar bercerita kejadian yang dialaminya ke polisi sehingga pelakunya dengan cepat tertangkap.Ternyata pelakunya adalah buronan polisi dan punya banyak kasus selain pelecehan seksual dan penganiayaan ini.

Di tengah-tengah cerita,eh ada ibi-ibu lain yang nyeletuk gini,"Kenapa gak dilayanin aja?,enak kan trus dianya juga selamat."

Apa?.Aku melongo.Bukan aku gak paham terhadap apa yang ibu itu bilang.Aku anak SMA,BTW.Tapi,yang bikin aku gak ngerti dan kaget luar biasa,kok bisa orang tua(ibu-ibu itu) bilang gitu?.Khusnudzannya,ibu itu lagi bercanda,karenanya bicaranya sambil ketawa-ketawa.(Padahal aku juga pengen ketawa) :D.

Untungnya,ibu² yang saudaranya kena musibah itu langsung jawab gini dengan mantapnya!

        "Ya,enggaklah bu.Itu zina.Dosa.Lebih baik meninggal daripada harus ngelayanin.Mending kalau selamat,gimana kalau udah ngelayanin terus dibunuh? Kita gak tahu pikiran orang gimana..."

Ucapan ibu itu langsung dikoor oleh ibu-ibu lain di angkot.Sedangkan ibu tadi cuma senyam senyum aja(Ngetest doang kali ya!).Dan aku begitu trenyuh dan terharu saat mendengar tanggapan ibu-ibu tentang 'menjaga kehormatan'.Aku highlight prinsip mereka."Lebih baik mati tapi terhormat,daripada hidup tapi dalam kehinaan."

Alhamdulillah.....Ternyata masih ada orang yang menjunjung tinggi agam dan moral di zaman yang serba bebas ini.Dan aku berdo'a kepada Allah SWT agar memberikan kami (perempuan dan laki-laki),kekuatan dan kesadaran untuk mempertahankan kehoramatan hingga waktu yang Allah tentukan dan halalkan Aamiinn...

Seketika aku ingat kisah perempuan-perempuan muslim di Aleppo (kalau tidak salah) yang memilih/meminta dibunuh oleh suami mereka daripada harus memenuhi nafsu bejat para tentara penguasa di sana. :-(   ;-(

                            (Sumber:arrahmah.com)

Aku menulis ini tidak ada maksud apa-apa.Apalagi menghakimi 'kalian' yang telah berbuat khilaf.Percayalah,setiap manusia pasti pernah berbuat salah.Dan manusia yang terbaik adalah yang bersedia mengakui kesalahannya dan memperbaikinya.Tentunya,jangan sampai terulang untuk kedua kali ya?! :-) (Bersedia mengakui di sini,bukan berarti harus di umbar-umbar ya! Namun mengakui pada diri sendiri bahwa itu salah)

Aku juga minta maaf bila tulisan ini terkesan mengumbar aib seseorang/menyudutkan salah satu pihak (Meskipun aku tidak mencantumkan nama ya). Aku juga manusia biasa.Banyak salah.Dan,zina itu banyak macamnya ya guys.Meskipun tidak zina secara fisik (Naudzubillahimindzalik!),tapi kan ada zina mata,zina telinga,zina mulut,zina perasaan....Seringkali,zina 'kecil' semacam itu,tidak kita sadari.

Astaghfirullahaladzim...

Ya udah,sekian dulu "perbincangan dalam angkot (Bagian #1)" nya.Nantikan bagian-bagian selanjutnya.Oh ya,terimakasih untuk kalian yang berkenan membaca postingan² ku yang receh ini.Komen atuh sekali-sekali mah.Hehe.

SemangkA! (Semangat karena Allah)

Wassalamu'alaikum wr wb.

Comments

Popular posts from this blog

Zenius: A Wonderful Learning Journey

My (Started) Gap Year With Zenius

Ketika Pertengkaran Terjadi,Pahami 2 Prinsip Ini Agar Tak 'Makan Hati'