Untuk Apa Kita Belajar?




untuk apa kita belajar



Saat aku masih SMA, aku sering berpikir, dan mendengar teman-temanku berkata seperti ini "Buat apa sih kita belajar ini, belajar itu, nyari x dan y yang gak ketemu-ketemu?" Dan sederet keluhan lain bernada sama. Aku dan mereka menganggap bahwa pelajaran-pelajaran disekolah yang selama ini memusingkan kami, tak akan kami pakai untuk hidup sehari-hari setelah lulus SMA. Tidak penting.

Jujur, aku dulu begitu. Aku mengira ilmu-ilmu itu hanya berguna untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sedangkan yang bekerja, wirausaha, atau jadi ibu rumah tangga, tak perlu memakai ilmu dari belasan pelajaran sekolah itu di hidupnya.
Ternyata, pola pikir seperti itu salah besar.

Kali ini, aku tidak akan menjabarkan korelasi antara ilmu-ilmu itu (konteksnya ilmu matematika dan sains) dengan hidup kita. Misalnya, dengan ilmu fisika, kita tahu cara berkendara yang baik. Dengan ilmu ekonomi, kita bisa mengatur keuangan. Atau dengan ilmu sosiologi, hubungan dan interaksi kita dengan orang lain bisa berjalan baik dan harmonis.

Bukan. Bukan itu yang kumaksud. Yang ingin aku bahas, adalah hal yang lebih penting dari isi/konten ilmu itu sendiri. Yaitu mindset atau cara berpikir kita yang terbentuk dari mempelajari ilmu-ilmu tersebut.

Sebenarnya, konten atau isi dari ilmu itu juga penting. Tapi menempati posisi kedua. Posisi pertamanya, yakni fondasi berpikir kita yang terbentuk. Berpikir yang bagaimana? Pola pikir kita menjadi kritis (critical thinking), pemecah masalah (problem solving), bisa menghubungkan satu hal dengan yang lain (connecting the dots), dan lain sebagainya.

Apalagi dalam belajar matematika. Kita diharuskan berpikir kritis dan terpacu untuk menyelesaikan masalah. Ilmu-ilmu dalam matematika itu memang tidak semuanya secara langsung terpakai di hidup kita. Tapi, dengan terus menerus latihan soal, menyelesaikan masalah, mencari solusi, itu perlahan-lahan membuat cara berpikir kita menjadi solid, inovatif, dan kreatif.

Pola pikir itulah yang sebenarnya terpakai sekali di kehidupan kita, sekarang sampai nanti. Mau kita kuliah, kerja, wirausaha, atau jadi IRT sekalipun. Mindset itulah yang menjadi landasan, atau panduan untuk bersikap maupun memutuskan berbagai hal dalam hidup kita.

Apalagi di zaman sekarang, dimana segala macam arus informasi sudah tak terbendung. Diantara sekian banyak informasi itu, tidak semuanya benar. Tidak semuanya valid. Dan, mindset kita bisa menjadi filter untuk kita menentukan mana yang hoax, dan yang bukan hoax.

Nah, jadi itulah jawaban untuk kita atau kalian yang selama ini mempertanyakan, untuk apa sih kita belajar sekian banyak pelajaran di sekolah, padahal ujung-ujungnya gak kepakai semua? That's it! Gak ada ilmu yang sia-sia. Gak ada waktu, tenaga, dan pikiran yang terbuang percuma kalau digunakan untuk mencari ilmu. So, keep study!

Comments

Popular posts from this blog

Zenius: A Wonderful Learning Journey

My (Started) Gap Year With Zenius

Ketika Pertengkaran Terjadi,Pahami 2 Prinsip Ini Agar Tak 'Makan Hati'